Kamis, 20 Juni 2013

GaraGara Jiraiya Ingin Memburu Harta Karun

GaraGara Jiraiya Ingin Memburu Harta Karun Author: Bagas Cakra Otaku Ganteng PM
Sasuke Menemukan cara untuk membalas perlakuan Jiraiya yang sok matre itu. Mohon reviewnya.
Rated: Fiction K - Indonesian - Humor - Jiraiya & Sasuke U. - Words: 450 - Reviews: 5 - Favs: 1 - Published: 06-18-10 - Status: Complete - id: 6062745
A+  A-  





Gara-Gara Jiraiya Ingin Memburu Harta Karun
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Sasuke gusar bukan kepalang. Tadi pagi beberapa pekerja kerajaan atas perintah Jiraiya membongkar rumah dan terus menggali tanpa bisa dicegah. Kata mereka tadi malam Jiraiya bermimpi bahwa di bawah rumah Sasuke terpendam emas dan permata yang tak ternilai harganya. Tetapi setelah mereka terus menggali ternyata emas dan permata itu tidak ditemukan. Dan Jiraiya juga tidak meminta maaf kepada Saske eh Sasuke. Apalagi mengganti kerugian.
Inilah yang membuat Sasuke gusar marah dan dendam. Lama Sasuke memeras otak, namun belum juga ia menemukan muslihat untuk membalas Jiraiya. Makanan yang dihidangkan oleh istrinya tidak dimakan karena nafsu makannya lenyap. Malam pun tiba, namun Sasuke tetap tidak beranjak.
Keesokan hari Sasuke melihat lalat-lalat mulai menyerbu makanan Sasuke yang sudah basi. Ia tiba-tiba tertawa riang.
"Tolong ambilkan kain penutup untuk makananku dan sebatang besi." Sasuke berkata kepada istrinya.
"Untuk apa?" tanya Sakura heran.
"Membalas Baginda Jiraiya." kata Sasuke singkat.
Dengan muka berseri-seri Sasuke berangkat menuju istana. Setiba di istana Sasuke membungkuk hormat dan berkata, "Ampun Tuanku, hamba menghadap Tuanku Baginda hanya untuk mengadukan perlakuan tamutamu yang tidak diundang. Mereka memasuki rumah hamba tanpa ijin dari hamba dan berani memakan makanan hamba."
"Siapakah tamu-tamu yang tidak diundang itu wahai Sasuke?" sergap Jiraiya kasar.
"Lalat-lalat ini, Tuanku." kata Sasuke sambil membuka penutup piringnya. "Kepada siapa lagi kalau bukan kepada Baginda junjungan hamba, hamba mengadukan perlakuan yang tidak adil ini."
"Lalu keadilan yang bagaimana yang engkau inginkan dariku?" Tanya Jiraiya
"Hamba hanya menginginkan ijin tertulis dari Baginda sendiri agar hamba bisa dengan leluasa menghukum lalat-lalat itu." Jawab Sasuke
Jiraiya tidak bisa mengelakkan diri menolak permintaan Abu Nawas karena pada saat itu para menteri sedang berkumpul di istana. Maka dengan terpaksa Jiraiya membuat surat ijin yang isinya memperkenankan Sasuke memukul lalat-lalat itu di manapun mereka hinggap.
Tanpa menunggu perintah Sasuke mulai mengusir lalat-lalat di piringnya hingga mereka terbang dan hinggap di sana sini. Dengan tongkat besi yang sudah sejak tadi dibawanya dari rumah, Sasuke mulai mengejar dan memukuli lalat-lalat itu. Ada yang hinggap di kaca. Sasuke dengan leluasa memukul kaca itu hingga hancur, kemudian vas bunga yang indah, kemudian giliran patung hias sehingga sebagian dari istana dan perabotannya remuk diterjang tongkat besi Sasuke. Bahkan Sasuke tidak merasa malu memukul lalat yang kebetulan hinggap di tempayan Jiraiya. Jiraiya tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menyadari kekeliruan yang telah dilakukan terhadap Sasuke dan tunangannya.
Dan setelah merasa puas, Sasuke mohon diri. Barang-barang kesayangan Jiraiya banyak yang hancur. Bukan hanya itu saja, Baginda juga menanggung rasa malu. Sasuke pulang dengan perasaan lega. Sakura pasti sedang menunggu di rumah untuk mendengarkan cerita apa yang dibawa dari istana.
Rampung Alias the End Alias Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlaku baik dalam berkomentar^^
Tdk mengandung unsur Sara.

Terimakasih telah berkunjung di Blog Kecil saya !!
Sering2 mampir yaa^^ ..